Tulisan 2 perekonomian Indonesia
Contoh usaha rumahan.
- Pendahuluan
Banyak sekali contoh
usaha rumahan, semua itu tergantung dari pada minat seseorang itu sendiri.
Umumnya usaha rumahan terbentuk berawal dari hobby atau keadaan lingkungan
sekitar, apa yang sedang di cari banyak orang dan apa yang membuat usahanya
tersebut tidak hanya musiman tetapi menjadi usaha tetap.
Berikut
ini cerita seseorang yang memulai usahanya dari iseng-iseng membuat coklat.
Sampai pada akhirnya kebanjiran pesanan terutama pada hari-hari tertentu. Awal
yang tidak disengaja, kini menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan
memperkerjakan beberapa staff.
- Isi
Pasangan suami
istri Zoelkifli dan Silvia terinspirasi untuk membuat usaha cokelat ketika
suatu hari ada seseorang yang membawakan cokelat untuk Zoel yang sedang sakit di rumah sakit. Cokelat itu diberikan tepat pada
hari valentine. Zoel yang berprofesi sebagai seorang penyiar radio yang cukup
terkenal memang memiliki beberapa penggemar setia.
Tapi, karena sedang sakit, cokelat pemberian itu tidak bisa ia makan.
Setelah Zoel sembuh, Silvia, istrinya iseng-iseng membuatkan cokelat untuk
suaminya sebagai pengganti cokelat tersebut. Cokelat buatan Silvia itu kemudian
dibawa Zoel ke kantor tempatnya bekerja. Ternyata, banyak rekannya yang suka
dan ingin membelinya. Sejak saati itu, mereka mulai berpikir untuk
mengembangkan usaha cokelat.
Sambil tetap bekerja di kantor masing-masing, mereka membuat dan menjual
cokelat bersama-sama. Biasanya, mereka berjualan pada hari minggu dengan
membuka stan bersama ratusan orang lain yang juga berjualan di stadion kota. Awalnya, kegiatan ini hanya mendatangkan pemasukan mingguan. Tapi, kemudian
mulai banyak orang yang menelepon karena ingin membeli atau memesan cokelat
buatan mereka. Jadi keduanya tidak sedang di rumah, pelanggan menghubungi
mereka ke kantor.
Karena tidak enak selalu dicari calon pembeli yang menghubungi ke kantor,
maka mereka sepakat untuk membuka outlet di
rumah. Garasi yang tadinya hanya berfungsi menyimpan mobil, mereka renovasi
secara bertahap dari uang tabungan awal tahun 2004, dengan modal awal kurang Rp
10.000.000,- pasangan muda ini membuka usaha outlet mereka di rumah.
Produksi dan promosi gratis
Profesi Zoel sebagai penyiar memberikan keuntungan lebih bagi usaha mereka,
terutama dalam hal promosi. Setiap artis yang datang untuk on air di radio tempatnya bekerja, Zoel selalu
memberikan cokelat Silvia n’ Joe kepada mereka sebagai tanda terima kasih.
Yang lebih genius, sejak tahun 2005, Zoel memanfaatkan festival Java Jazz
sebagai peluang baginya untuk berpromosi. Dilatarbelakangi kegemarannya
mendengarkan musik jazz, setiap tahun ia menawarkan diri untuk menjadi reporter
liputan Java Jazz bagi radionya. Pihak radio tidak perlu mengeluarkan biaya apa
pun untuk menugaskannya tapi sebagai imbalan, ia meminta paket cokelat dari
Silvia n’ Joe sebagai hadiah untuk kuis pendengar. Dengan demikian, cokelatnya
juga ikut terpromosikan bersamaan dengan liputan Java Jazz. Mereka juga
membebaskan anak-anak sekolah atau mahasiswa yang membeli cokelat di tempat
mereka untuk menjualnya kembali kepada teman-temannya.
Karena mereka masih tetap berkerja, operasional sehari-hari dikerjakan oleh
3 orang karyawan di hari biasa, dan 2 staff
tambahan di bulan-bulan tertentu, seperti Februari dan hari
raya. Di antara para staff ini ada juga mahasiswa yang masih kuliah. Di hari
biasa, proses produksi dapat dilakukan 3 orang secara bergantian. Tapi,
menjelang bulan Februari, 5 orang pun dirasa kurang untuk mengerjakan semuanya.
Biasanya di bulan ini mereka hanya tidur 3 jam sehari. Bahkan ketika toko belum
buka atau sudah tutup, masih ada saja orang yang ingin membeli cokelat.
Bahkan, menjelang hari valentine saat membuka stand di mall, cokelat mereka
akan habis dibeli hanya dalam hitungan jam sehingga sama sekali tak ada cokelat
yang tersisa untuk dijual. Hal ini terjadi karna meskipun mereka sudah
mengantisipasi dengan membuat banyak stok sebelum Februari, tetapi tetap saja
waktu kadaluwarsa harus diperhitungkan. Ini disebabkan mereka tak mau memakai
bahan pengawet dalam proses pembuatannya.
Zoel dan Silvia menjual cokelat praline-nya
per satuan dan per paket mulai Rp 5.600 – Rp 60.000,-. Menurut Zoel, cukup
sulit untuk menentukan harga karena cokelat baginya merpakan sebuah karya seni.
Jadi, tidak cukup hanya menghitung bahan baku dan volumenya. Silvia yang
berlatar belakang pendidikan di bidang seni rupa memang sangat berperan
menghasilkan cokelat dalam berbagai warna dan bentuk yang cantik. Khusus untuk
perwarna, Silvia berpesan menggunakan pewarna yang mengandung air tapi yang
berbahan minyak.
Jenis cokelat yang ditawarkan bermacam-macam tergantung bahan isian dan
aromanya, antara lain: aprikot, moca, kopi, raisin, blueberry dan tiramisu. Ada
juga cokelat yang dibentuk dan ditempatkan dalam kotak CD, yang dijual seharga
Rp 25.000,-.
Walaupun usaha cokelat ini sangat menjanjikan, tetap saja ada masa-masa
saat penjualan cokelat ini sangat sepi, yaitu sekitar bulan Mei dan Juni karena
libur sekolah. Di saat-saat ini, mereka mengantisipasinya dengan berjualan
produk lain di outlet-nya, yaitu
perhiasan. Dengan demikian, outlet mereka
tidak pernah sepi. Mereka juga mendapat pelanggan baru dari produk ini karena
pelanggan perhiasan juga berpotensi menjadi pelanggan cokelat. Pada umumnya
keduanya adalah produk yang banyak dikonsumsi perempuan.
Selain menjual cokelat di outlet yang
buka pada pukul 09.00 – 17.00 ini, Silvia n’ Joe juga menerima berbaai pesanan
untuk bermacam acara, seperti ulang tahun maupun souvenir pernikahan. Setiap
pelanggan bebas membawa desain cokelat yang diinginkan. Dalam sebulan, Zoel
mengaku omsetnya mencapai Rp 6.000.000 – 7.000.000,- belum termasuk pesanan dan
acara yang ditangani.
Ke depannya, ia ingin agar outlet di
rumahnya bisa berkembang menjadi sebuah kafe cokelat, di mana orang bisa
duduk-duduk dan membaca sambil menikmati aneka hidangan berbahan dasar cokelat.
- Penutup
Cerita tersebut dimana salah satu contoh masyarakat
Indonesia yang merubah perekonomiannya menjadi lebih baik dengan membuka usaha
rumahan. Ia tidak hanya mengandalkan penghasilan kerjanya, tetapi juga memiliki
usaha sampingan. Ia juga membuka lahan pekerjaan untuk orang yang membutuhkan
dengan membantu memproduksi coklat tersebut. Semoga terinspirasi dari apa yag
telah di contohkan dari cerita tersebut.
- Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar