TATA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
Dalam tulisan ini akan digambarkan beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah. Penulisan
ilmiah ini pada umumnya harus formal, sebagaimana kebiasaan kebiasaan yang
harus diikuti dalam penulisan, dan materil yaitu menyangkut isi. penulisan yang
memenuhi persyaratan dan kebiasaan umum akan mudah difahami dan menarik. Pada
penulisan karya ilmiah terdapat beberapa etika dan kode etik yang harus
diikuti, dimana norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan
terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Dalam penulisan ilmiah sering di temukan kesalahan-kesalahan yang terjadi,
biasanya kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya
adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Karya ilmiah biasanya
ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah
selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
BAB I
LATAR BELAKANG
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya
berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan
sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari
jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu
yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan
ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum
pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis
dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema
terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan
(mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai
pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan
cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang
tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan
wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada
teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar
bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah
karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari
panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas
makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun
laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan
studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1)
karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan
non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan,
skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain
adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam
karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen,
novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki
karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang
menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah
karangan yang tidak terikat pada karangan baku ;
sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara
itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah
terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu ,
dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
BAB II
PERMASALAHAN
A. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah?
B. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah?
C. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah?
D. Bagaimana etika dank ode etik Karya Ilmiah?
F. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya
Ilmiah?
G. Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan
penelitian Karya Ilmiah?
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya
Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa
disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan
yang baik dan benar.
Karya tulis
adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah
tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya. Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi
karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif,
yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan
kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku .
C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Sesuai
dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam
bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum,
skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis
Karya Ilmiah adalah:
1) MAKALAH
Menurut
bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan. Makalah adalah
karya tulis (ilmiah) paling sederhana. Makalah, adalah karya ilmiah yang
membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil
penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil
kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang
berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus
diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah
para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan
tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
2) KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat
analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja
pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih
dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’
tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas
kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
3) SKRIPSI
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah
yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta
empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau
penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang
ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1)
untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS)
dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan
‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan
mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis
hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
4) TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka
penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk
dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis
mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara
analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada
skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih
hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada
metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya
digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing,
mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen,
mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan
rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam
menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai
bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing—
menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis
lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
5) DISERTASI
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah
predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri
dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam
rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di
depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan
dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan,
dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu
kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik
atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam taraf yang tinggi.
6) ARTIKEL
Artikel,
merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa , yang membahas isu
tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel
merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak
tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur;
sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud
karangan berupa berita.
Artikel
mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau
anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi,
kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang
mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu
komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media
massa).
Sejak
tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi
tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah
yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
pendapatnya.
7) ESAI
Esai,
adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik
jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan
perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu
mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini
pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang
lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan
sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan
pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum
menulis esai.
8) OPINI
Opini,
adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak
atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau
mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang;
penilaian
9) FIKSI
Fiksi,
satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah
rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat
sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan
sebagainya adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data)
yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan
kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya.
Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga
memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya
multi interpretasi makna. Para pendukung
tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun
sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Menurut
http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua
jenis, yaitu :
a.
Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya.
b. Laporan
ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan
suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan
ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah
sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan
dalam penulisan karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum
harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan
karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan
diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan,
perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun
informan.
1. Istilah asing dicetak miring dan
dituliskan dengan benar.
Misal:
downlinknya –> downlink-nya.
2. Penggunaan kata “dimana”.
Misal:
…tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang
digunakan (benar)
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata
‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
Misal:
..dapat
kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan
urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan
pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
Misal:
…perkembangan
selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)
8. Tulislah kata dengan lengkap. Misal: & –> dan yg –> yang
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk
kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
Misal: MU
(mobile unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan
perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD
Misal:
bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat…
–> …diperoleh… …terdiri
dari…–> …terdiri atas
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan
titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang
berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
misal:>
ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf
13. Cek penulisan sebelum diserahkan.
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan
persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan
yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut
isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan
cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan
beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya
tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu
karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara
lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya
ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku ,
serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara
lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang
pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian
atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan,
untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi
penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan
menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.
F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7
sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini
terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat
pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang
kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat
pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan
orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan
keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak
sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini
terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain.
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran.
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau
pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil
yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini
dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi
pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan
Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata
kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan
dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu
menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur
berpikir sendiri.
Berbagai
kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai
berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca
tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang
lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum
baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang
kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),
g. tidak konsisten dalam format tampilan
(font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II,
maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang
disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh
calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah
yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling tidak harus
mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan
karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah
serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan
karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat
karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa
jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai,
opini, dan fiksi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan
dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan,
untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi
penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya
secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di
samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
- http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-karya-ilmiah/
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/
- http://www.capeds.co.cc/2010/04/pengertian-karya-ilmiah.html
- http://14april92.blogspot.com/2012/01/makalah-karya-tulis-ilmiah-bindonesia.html
- http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-karya-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar